KOTAMOBAGU, SulutPlus.news — Pemerintah Kota Kotamobagu resmi menjalin kerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M., dan Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I., di kampus IAIN Manado pada Rabu (15/10).
Kolaborasi ini mencakup pengembangan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Menurut Wali Kota Weny Gaib, kerja sama ini merupakan langkah konkret untuk membentuk generasi muda yang berilmu dan mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Kami ingin menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan semangat membangun Kotamobagu,” ujar dr. Weny dalam wawancara langsung usai acara.
Rektor IAIN Manado menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan institusinya untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
Ia menekankan bahwa IAIN memiliki tenaga akademik dan fasilitas yang dapat mendukung program peningkatan SDM di Kotamobagu.
“Kami memiliki program unggulan seperti 100 doktor per tahun yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas lokal,” jelas Prof. Rajafi.
Acara penandatanganan turut dihadiri oleh pejabat dari kedua institusi, termasuk Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkot Kotamobagu, Atmawijaya Damopolii, S.Kom., M.E., yang menyebut kerja sama ini sebagai bagian dari implementasi visi pembangunan berbasis pendidikan.
Menurut Atmawijaya Damopolii, pelaksanaan program akan dimulai awal 2026 dengan prioritas pada sektor pendidikan dasar dan pelatihan vokasi.
Kesepakatan ini lahir dari kebutuhan daerah untuk memperkuat kualitas SDM sebagai fondasi pembangunan.
Berdasarkan data BPS Kotamobagu 2025, indeks pembangunan manusia (IPM) daerah ini masih berada di angka 72, di bawah rata-rata provinsi Sulawesi Utara yang mencapai 75.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi diharapkan dapat mendorong peningkatan IPM melalui pendidikan formal dan non-formal.
Program kerja sama akan diwujudkan dalam bentuk:
– Pelatihan guru dan tenaga kependidikan
– Penelitian kolaboratif antara dosen dan ASN
– Kegiatan pengabdian masyarakat di desa-desa binaan
– Beasiswa dan program magang mahasiswa di instansi pemerintah. (*)













