Hukum & KriminalBerita Sulut

Ditlantas Polda Sulut: 74 Warga Meninggal Dunia, Manado Terbanyak Disusul Kotamobagu dan Bitung

×

Ditlantas Polda Sulut: 74 Warga Meninggal Dunia, Manado Terbanyak Disusul Kotamobagu dan Bitung

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas
Ilustrasi Kecelakaan Lalulintas

Sulutplus.news – Hingga Juni 2025, tercatat 74 Warga Sulawesi Utara (Sulut) meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Total tersebut akumulasi dari lakalantas di beberapa daerah di Sulut periode Januari hingga Juni 2025, yang disampaikan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulawesi Utara (Sulut) pada, Selasa, 16 Juli 2025.

Dalam penyampaiannya, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sulut, Kompol Andri Permana mengungkapkan, jika ada 373 kasus lakalantas di Manado periode Januari hingga Juni 2025.

Baca Juga:  4 Saran untuk Zodiak Cancer Bulan Mei 2025

“Dengan korban meninggal dunia sebanyak 37 orang, luka berat 2 orang, dan luka ringan 480 orang,” ungkap Andri saat memaparkan jumlah kasus lakalantas di sejumlah daerah di Sulut.

Setelah itu, lanjut Andri, Kotamobagu dengan 177 kasus lakalantas yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, 7 luka berat, dan 245 luka ringan.

Baca Juga:  Guru Wajib Tahu! Berikut Penerapan Struktur Kurikulum Merdeka SMK 2025, Termasuk Alokasi Jam Mata Pelajaran

“Untuk posisi ketiga di wilayah hukum Polres Bitung, tercatat 130 kejadian laka, 14 orang meninggal dunia, dan 213 korban luka ringan tanpa korban luka berat,” ucap Kompol Andri.

Di Posisi ke empat Polres Minahasa dengan 122 kasus. Korban meninggal dunia tercatat 10 orang, luka berat 43 orang, dan luka ringan 131 orang.

Baca Juga:  Infrastruktur Kotamobagu Dibenahi: Bina Marga Genjot Perbaikan Jalan dan Jembatan

Sementara untuk wilayah lakalantas terendah, ditempati Polres Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), 7 kasus, 2 orang meninggal dunia, 4 mengalami luka berat, dan 4 luka ringan.

“Pada dasarnya kami berharap tidak ada kejadian lakalantas. Meski ada, kami berharap bisa diminimalisir agar tidak menimbulkan fatalitas tinggi,” pungkas Andri.***