Sulutplus.news –Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kotamobagu melalui Bidang Bina Marga, mulai melaksanakan pemeliharaan rutin terhadap sejumlah ruas jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan yang menitikberatkan pada konektivitas dan kenyamanan masyarakat.
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan adalah perbaikan Jalan 1945, yang membentang sepanjang 938 meter dari Jalan Zakaria Imban hingga Jalan Veteran.
Proyek ini dikerjakan pada Kamis malam, 10 Juli 2025, dan menjadi prioritas utama dalam agenda triwulan kedua.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga, Haris A. Momintan, ST, pelaksanaan pekerjaan dibagi dalam dua tahap setiap triwulan, guna memastikan efisiensi dan ketepatan waktu.
“Kami menargetkan penyelesaian dalam satu bulan, dengan pembagian pekerjaan berdasarkan skala prioritas dan kondisi lapangan,” jelas Haris saat ditemui di ruang kerjanya.
Haris menambahkan bahwa seluruh pekerjaan dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas material dan metode konstruksi yang sesuai standar teknis.
“Kami tidak hanya memperbaiki, tapi juga memastikan daya tahan jalan agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Selain Jalan 1945, sejumlah titik lain juga masuk dalam daftar pemeliharaan, termasuk jalan lingkungan dan penghubung antar-kelurahan.
“Beberapa jalan sudah diperbaiki, yakni Jalan S panjaitan Area Toko Tita, Jalan Dayanan Gogagoman, Jalan Zakaria Imban Depan SMK kel. Mongondow, Jalan Cempaka Sekitar Simpang empat Indomaret Mocil, dan masih beberapa lagi yang dilaporkan masyarakat baik secara langsung atau melalui medsos,” ungkap Haris.
Proyek-proyek ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi lokal.
“Pekerjaan ini bukan sekadar tambal sulam, tapi bagian dari visi besar untuk menjadikan Kotamobagu sebagai kota yang nyaman dan terhubung,” tutup Haris dengan optimis.
Diketahui, pemeliharaan jalan dan jembatan sepanjang tahun anggaran 2025, menelan anggaran APBD Kota Kotamobagu sebesar Rp650 juta yang dibagi ke dalam empat triwulan. Per trwiulan memakan biaya Rp162 juta.***








