Sulutplus.news – Menjelang pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut), dinamika internal mulai menghangat.
Christian Pua menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Ketua DPD Golkar Sulut, namun dengan sikap loyal terhadap kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu (CEP).
Jika CEP masih memungkinkan untuk kembali menjabat, Pua tidak akan melawan, bahkan siap memberikan dukungan penuh.
“Kalau CEP masih bisa, saya dukung CEP,” tegasnya dalam wawancara eksklusif yang dirilis Senin, 28 Juli 2025.
Hubungan Personal dengan Bahlil Jadi Modal Politik
Kedekatan antara Christian Pua dan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, menjadi katalis utama dalam pergerakan politik jelang pemilihan DPD.
Keduanya tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI di masa berbeda.
Bahkan, Bahlil dikenal sebagai junior Christian Pua saat di organisasi tersebut.
Selain di HIPMI, hubungan kerja mereka berlanjut di KADIN, memperkuat jejaring yang mendasari potensi dukungan struktural.
Suara DPP Bisa Menentukan Arah Kepemimpinan DPD Sulut
Isu periodisasi menjadi tantangan bagi CEP untuk melanjutkan masa kepemimpinannya.
Jika DPP Golkar menetapkan syarat ketat tentang masa jabatan, besar kemungkinan CEP tidak bisa kembali mencalonkan diri.
Dalam skenario ini, Christian Pua muncul sebagai tokoh yang paling siap secara struktur, dukungan, dan narasi politik.
Peta Kekuatan Mulai Terbentuk: Nama Lain Ikut Mengapung
Selain Christian Pua dan CEP, sejumlah tokoh internal Golkar Sulut disebut-sebut tengah menyiapkan langkah politik untuk maju dalam pemilihan Ketua DPD.
Salah satunya Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa Tenggara (Mitra), Tonny Hendrik Lasut (THL).
Mantan Sekretaris DPD I Golkar Sulut ini menyatakan kesiapannya maju di Musda Golkar Sulut.
Meski belum diumumkan secara resmi, dinamika persaingan diprediksi akan semakin terbuka dan menguji konsolidasi partai menjelang pemungutan suara.(*)





