SulutPlus – Kasus Covid-19 kembali mengganas di Thailand. Tercatat sudah ribuan ribu warga Thailand terinfeksi Covid-19 dan harus dirawat secara intens di rumah sakit.
“Dalam sebulan terakhir, sekitar 170 ribu orang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19,” terang Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn, Assoc Prof Dr Thira Woratanarat, dikutip dari The Nation, Rabu, 4 Juni 2024.
Akibat melonjaknya kasus Covid-19, lanjut Thira, 37 warga Thailand alami kematian. “Sebagai perbandingan, hanya satu kasus pasien meninggal akibat influenza selama periode yang sama,” lanjut Thira.
Dijelaskannya, jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19 pada periode 18 hingga 24 Mei.
Dimana, kasus COVID-19 lima kali lebih banyak daripada kasus diare, sepuluh kali lebih banyak daripada kasus influenza, dan 30 kali lebih banyak daripada kasus keracunan makanan.
“Publik jangan menganggap remeh COVID-19 meski statusnya sudah dianggap endemik. Sebab, infeksi virus ini tidak sama dengan flu biasa, di mana pasien yang terpapar bisa menderita gejala lebih berat,” harap Thira.
Sekolah Belajar Secara Daring
Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Thailand yang mencapai 18.000 pasien per hari, proses belajar mengajar kembali dilakukan secara daring.
Sekolah Bangkaew di bawah Pemerintah Kota Bangkaew, Distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan salah satunya yang menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar mulai tanggal 4 hingga 6 Juni 2025.
Selama proses ini, para siswa diwajibkan menyelesaikan tugas dari rumah. Kegiatan belajar mengajar akan kembali normal pada 9 Juni 2025.
Pihak sekolah juga meminta para staf, guru, dan siswa untuk menjaga kesehatan dan menghindari kerumunan.
Menurut laporan, sudah ada 240.606 kasus Covid-19 sepanjang 2025 di Thailand, yang mengakibatkan 53 orang.***








