KOTAMOBAGU, SulutPlus. news – Wali Kota Kotamobagu dr. Weny Gaib, Sp.M., menghadiri kegiatan rohani “Indonesia Menyembah 25 Jam” Chapter Bolaang Mongondow Raya, Jumat (10/10/2025), di GPdI Eben Haezer Sia, Desa Sia, Kotamobagu Utara.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama sebagai fondasi pembangunan daerah.
Kegiatan “Indonesia Menyembah 25 Jam” merupakan ibadah maraton selama 25 jam penuh yang digelar oleh PELTAP GPdI Bolaang Mongondow Raya.
Acara ini menjadi ruang spiritual sekaligus simbol persatuan lintas iman di wilayah Bolaang Mongondow Raya.
Dalam sambutannya, Weny Gaib menyampaikan rasa bangga atas kuatnya nilai toleransi di Sulawesi Utara.
“Kerukunan di Sulut bukan hanya slogan, tapi sudah menjadi budaya. Ini kekuatan kita dalam membangun daerah,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah dan komunitas rohani.
“Terima kasih kepada para pendeta dan pelayan Tuhan yang terus mendukung program pembangunan di Kotamobagu,” tambahnya.
Dalam wawancara langsung, Pdt. James Tombeng menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata persatuan. “Ketika umat bersatu dalam doa, mereka juga bersatu dalam visi membangun daerah,” katanya.
Selain Wali Kota Kotamobagu, hadir pula tokoh-tokoh gereja dan pejabat daerah, Pdt. James Tombeng (Ketua Biro Penginjilan GPdI Sulut), Pdt. Argemiro Manimpurung (Kepala BMSK GPdI Sulut), Pdt. Jems Pangemanan (Ketua Majelis Wilayah 91 Kotamobagu), Pdm. Yusti Mantow (Ketua PELTAP GPdI BMR), Staf Khusus Wali Kota: Rudini Sako, Christie Supit, Putri Potabuga, Arman Mokoginta, dan Sangadi Desa Sia, Danly Sistrodikromo.
Sulawesi Utara (Sulut) dikenal sebagai salah satu provinsi dengan indeks toleransi tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Setara Institute 2024, Sulut masuk tiga besar nasional dalam hal kerukunan antar umat beragama. Kegiatan seperti ini memperkuat citra tersebut.(*)