MANADO — Atlet Sulawesi Utara (Sulut) memiliki motivasi ganda untuk meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 yang akan digelar di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Barat (NTT-NTB).
Selain target prestasi, mereka juga berpeluang mendapat hadiah istimewa: sebuah rumah dari Pemerintah Provinsi Sulut.
Gubernur Sulut Yulius Selvanus melalui juru bicara Pemprov Denny Mangala, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memberikan penghargaan khusus bagi atlet emas.
Hadiah rumah ini dianggap sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
“Hadiah rumah merupakan bentuk penghargaan khusus Gubernur bagi atlet yang mengharumkan nama Sulawesi Utara di kancah nasional,” ujar Denny, Minggu, 24 Agustus 2025.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Ketua KONI Sulut, Bonifacius Jerry Waleleng, yang menyebut bahwa prestasi emas di ajang PON bukan sekadar pencapaian individu, tetapi juga kemenangan kolektif yang layak diapresiasi maksimal.
“PON adalah panggung tertinggi olahraga nasional. Memberikan hadiah rumah adalah bentuk dorongan nyata bagi para atlet untuk tampil maksimal,” kata Jerry.
Rekam Jejak Emas Sulut di PON Sebelumnya
Pada PON XXI tahun 2024 yang digelar di Aceh-Sumut, kontingen Sulut menunjukkan peningkatan signifikan.
Mereka menempati posisi ke-17 dari 38 provinsi dengan total 10 medali emas, meningkat dibanding PON sebelumnya di Papua 2021.
Berikut daftar atlet peraih medali emas dari Sulut di dua edisi terakhir PON:
PON XXI/2024 (Aceh-Sumut):
1. Gloria Muntu – Hapkido
2. Angelina Runtukahu – Muaythai
3. Andreas Waturandang – Hapkido
4. Kezia Umboh – Hapkido
5. Tim Beregu Putra – Bridge
6. Miki Wowor – Selam
7. Regina Inggar – Kick Boxing
8. Israellah Saweho – Tinju
9. Farrand Papendang – Tinju
10. Vinky Montolalu – Tinju
PON XX/2021 (Papua):
1. Angelina Runtukahu – Muaythai
2. Prays Karundeng – Muaythai
3. Michael Juandy Abast – Tinju
4. Farrand Papendang – Tinju
Realisasi Janji: Tantangan dan Harapan
Meski janji pemberian rumah terdengar menggembirakan, publik masih menanti detail realisasinya: mulai dari anggaran, tipe rumah, hingga waktu penyerahan.
Pemerintah diharapkan transparan dan konsisten agar program ini tidak hanya jadi wacana simbolik.
Di sisi lain, dorongan moral ini diyakini mampu memotivasi para atlet dan pelatih untuk lebih serius dalam persiapan menuju PON 2028.
Dengan target prestasi dan iming-iming hadiah rumah, PON 2028 diprediksi menjadi ajang yang sangat kompetitif bagi atlet Sulut.
Dukungan masyarakat, kesiapan pelatih, serta konsistensi pemerintah daerah akan menjadi kunci sukses pencapaian ini. (*)