Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Dua kali erupsi besar terjadi dalam kurun waktu kurang dari 12 jam, memicu kekhawatiran akan potensi banjir lahar dan dampak abu vulkanik terhadap kesehatan warga sekitar.
Erupsi pertama tercatat pada Jumat malam, 1 Agustus 2025 pukul 20.45 WITA, dengan kolom abu menjulang hingga 10 ribu meter dari puncak Gunung Lewotobi.
Erupsi kedua menyusul pada Sabtu dini hari pukul 01.26 WITA, kali ini lebih dahsyat dengan ketinggian kolom abu mencapai 18 ribu meter.
Kedua letusan tersebut disertai suara gemuruh dan dentuman keras yang terdengar hingga ke Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.
Kolom abu pertama tampak berwarna kelabu pekat dan condong ke arah Barat dan Barat Laut.
Sementara itu, letusan kedua menghasilkan abu berwarna kelabu hingga hitam dengan arah sebaran ke Barat Daya, Barat, dan Barat Laut.
Data seismogram mencatat amplitudo maksimum 47,3 mm dengan durasi masing-masing 3 menit 40 detik dan 14 menit 5 detik.
Ancaman Banjir Lahar Mengintai: Warga Diminta Siaga
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan serius terkait potensi banjir lahar hujan.
Jika terjadi hujan deras di sekitar puncak Gunung Lewotobi, aliran sungai yang berhulu di lereng gunung berisiko membawa material vulkanik ke pemukiman warga.
Petugas pengamat gunung, Emanuel Rofinus Bere, menyampaikan bahwa masyarakat di Kecamatan Wulanggitang dan sekitarnya harus meningkatkan kewaspadaan.
Desa-desa yang berpotensi terdampak antara lain Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Zona Bahaya: Aktivitas Dilarang dalam Radius 6–7 Kilometer
PVMBG juga menetapkan zona larangan aktivitas di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat dan wisatawan diminta tidak melakukan kegiatan apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
Untuk sektor Barat Daya hingga Timur Laut, batas aman diperluas hingga tujuh kilometer.
Langkah ini diambil untuk menghindari risiko terkena lontaran material vulkanik, paparan gas beracun, serta potensi longsor akibat getaran dan hujan abu.
Warga yang tinggal di sekitar gunung juga diimbau untuk selalu mengenakan masker guna melindungi saluran pernapasan dari partikel abu yang dapat memicu gangguan kesehatan.
Status Gunung Lewotobi Masih Level IV: Awas
Hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada Level IV atau “Awas”. Artinya, potensi erupsi susulan masih sangat tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.
PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik secara intensif dan akan memberikan pembaruan jika terjadi perubahan signifikan.
Masyarakat diminta untuk tidak panik namun tetap waspada, mengikuti arahan dari pihak berwenang, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Koordinasi antara pemerintah daerah, tim pemantau gunung api, dan warga menjadi kunci dalam menghadapi situasi ini secara aman dan terkendali.(*)


