Humaniora

3 Alternatif Mengetahui Hubungan Ayah dan Anak Tanpa Tes DNA

×

3 Alternatif Mengetahui Hubungan Ayah dan Anak Tanpa Tes DNA

Sebarkan artikel ini
Mengetahui Hubungan Ayah Dan Anak Tanpa Tes DNA
Mengetahui Hubungan Ayah Dan Anak Tanpa Tes DNA

SULUT PLUS – Tes DNA menjadi standar utama dalam menentukan hubungan antara ayah dan anak saat ini.

Bahkan metode ini digunakan Bareskrim Polri dalam kasus Ridwan Kamil, demi memastikan anak perempuan Lisa Mariana punya hubungan biologis dengan mantan Gubernur Jawa Barat atau tidak.

Lalu, apakah Tes DNA satu-satunya metode menentukan hubungan ayah dan anak? Simak ulasan berikut ini.

Sejarah Tes DNA Digunakan Pertama Kali

Dikutip dari laman ilmudasar.id, metode Tes DNA pertama kali ditemukan pada tahun 1869 oleh Friedrich Miescher yang disebut dengan nuklein.

Kemudian dikembangkan Fred Sanger di tahun 1977 dengan pengurutan DNA secara efisien.

Tes DNA pun secara resmi diperkenalkan  untuk identifikasi forensik dan hubungan biologis tahun 1980.

Di 2000-an barulah Tes DNA menjadi umum digunakan untuk paternitas, silsilah, dan medis.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak: Angka Keberuntungan Aries, Taurus dan Cancer Sabtu 10 Mei 2025

3 Alternatif Menentukan Hubungan Darah Ayah dan Anak Selain Tes DNA

Sebelum teknik Tes DNA digunakan seperti sekarang, ternyata ada 3 metode lain bisa dipakai menentukan hubungan ayah dan anak, berikut uraiannya:

Tes Golongan Darah

Sebelum era DNA, golongan darah digunakan untuk menilai kemungkinan hubungan biologis.

Prinsipnya sederhana: anak mewarisi golongan darah dari ayah dan ibu.

Jika kombinasi golongan darah orang tua tidak memungkinkan anak memiliki golongan tertentu, maka hubungan biologis bisa dipertanyakan.

“Kalau dulu memang masih pakai golongan darah sebelum ada pengetahuan tes DNA fingerprint,” ujar dr Helena Suryadi, Wakil Kepala Laboratorium DNA Forensik Eijkman sebagaimana dikutip pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Kelebihan:

– Mudah dan murah.

– Cocok untuk skrining awal.

Keterbatasan:

– Tidak bisa memastikan hubungan darah.

– Hanya berguna untuk menyingkirkan kemungkinan.

Baca Juga:  Fatayat NU Boltim Gelar Pelatihan Kader Dasar: Dorong Militansi, Akhlak, dan Peran Sosial Perempuan

Tes HLA dan Protein Spesifik: Pendekatan Genetik Sebelum DNA

Human Leukocyte Antigen (HLA) dan protein tertentu dalam tubuh manusia diwariskan secara genetik. Tes ini pernah digunakan untuk menilai kecocokan genetik antara anak dan ayah.

Kelebihan:

– Lebih mendekati pendekatan genetik.

– Bisa digunakan dalam kasus medis tertentu.

Keterbatasan:

– Kompleks dan mahal.

– Tidak cukup kuat untuk bukti hukum.

Bukti Sosial dan Legal: Ketika Biologi Bukan Satu-satunya Faktor

Dalam konteks hukum dan sosial, hubungan ayah-anak tidak selalu ditentukan oleh biologi. Akta kelahiran, pengakuan resmi, dan dokumen legal lainnya bisa menjadi dasar pengakuan hubungan ayah-anak.

Kelebihan:

– Sah secara hukum dalam banyak yurisdiksi.

– Mengakomodasi konteks adopsi atau pengakuan sosial.

Keterbatasan:

– Tidak membuktikan hubungan biologis.

– Rentan terhadap manipulasi atau kesalahan administratif.

Baca Juga:  Mengapa Harus Tabayyun, Ternyata Ini Maksudnya dalam Alquran

Proses Tes DNA, Biayanya, dan Legalitas 

Tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) membaca informasi genetik seseorang dan mencocokkannya dengan individu lain.

Dalam konteks ayah-anak, kecocokan DNA bisa mencapai akurasi 99,99%.

Prosesnya:

– Sampel diambil dari air liur, darah, atau sel pipi.

– Dianalisis di laboratorium untuk mencocokkan profil genetik.

 

Biaya di Indonesia:

– Berkisar antara Rp4 juta hingga Rp10 juta, tergantung legalitas dan jenis layanan.

Legalitas:

– Diakui sebagai bukti sah dalam pengadilan untuk kasus warisan, hak asuh, dan pengakuan anak.

Itulah 3 metode alternatif menentukan hubungan ayah dan anak selain Tes DNA. Jika Anda ingin mengetahui informasi lainnya, kunjungi laman nasional atau hukum dan kriminal di Sulutplus.news.(*)