BOLMONG, SulutPlus.news – Aktivitas tambang emas rakyat di kawasan Potolo, Desa Tanoyan Utara, Kecamatan Lolayan, dan Oboy, Desa Pusian Bersatu, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, menjadi sumber penghidupan utama bagi ratusan warga.
Meski belum mengantongi izin resmi, tambang ini membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi desa.
Tambang Rakyat, Harapan Baru
Sejak awal 2025, warga sekitar Potolo dan Oboy mulai terlibat aktif dalam kegiatan penambangan emas yang dikelola oleh sejumlah investor lokal dan luar daerah.
Salah satu penambang, Rinto (38), warga Desa Tungoi, mengaku kini bisa menyekolahkan anak-anaknya tanpa harus berutang.
“Dulu kami hidup pas-pasan. Sekarang, tiap hari bisa bawa pulang uang. Anak-anak bisa sekolah, dapur tetap ngebul,” ujarnya saat ditemui di lokasi tambang Potolo, Rabu, 5 Oktober 2025.
Menurut Rinto, sistem kerja di tambang ini cukup terbuka. Warga diberi kebebasan mengelola material emas secara mandiri atau bekerja sebagai tenaga harian dengan upah harian Rp150.000–Rp250.000 tergantung peran.
Tak Perlu Ijazah, Asal Mau Bekerja
Salah satu keunikan tambang ini adalah inklusivitasnya. Tak ada syarat ijazah atau pengalaman. Siapa pun yang mau bekerja, bisa ikut serta.
“Kami kerja sesuai kemampuan. Ada yang jadi penggali, pengangkut, atau bantu di dapur umum. Semua dihargai,” kata Yanti (42), ibu rumah tangga yang kini membantu di dapur tambang. (*)







