Sulutplus.news – Sorotan baru muncul terkait perjalanan politik Arteria Dahlan, mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Dalam sebuah diskusi publik yang digelar di Grha DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 24 Juli 2025, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir mengungkap bahwa ia pernah menawarkan Arteria untuk bergabung dengan Golkar.
Pernyataan ini membuka babak baru dalam dinamika kasus Arteria Dahlan di panggung nasional.
Adies menyampaikan hal tersebut dengan nada bersahabat di depan peserta diskusi yang membahas dampak putusan Mahkamah Konstitusi terhadap pemilu serentak 2029.
Menurutnya, Arteria seharusnya sudah menjadi bagian dari Golkar sejak Musyawarah Nasional terakhir.
“Kalau melihat peran Pak Sarmuji, semestinya Arteria juga sudah bersama kita. Saya bocorkan sedikit soal ini, walau sebenarnya internal,” ujar Adies di hadapan hadirin.
Tawaran Strategis: Kursi Pimpinan di Golkar Menanti
Menariknya, Adies menyebut bahwa apabila Arteria menerima tawaran tersebut, posisinya di Partai Golkar langsung naik menjadi pimpinan.
Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut dari Arteria, yang dinilai masih menimbang-nimbang arah politiknya ke depan.
“Sudah saya ajukan tawaran, tapi beliau masih ragu. Padahal kalau sudah masuk Golkar, sudah pasti duduk sebagai pimpinan,” tambah Adies.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan baru seputar masa depan politik Arteria Dahlan, yang sempat menjadi figur kontroversial dan berpola pikir tajam di Senayan.
Profil Arteria: Pintar, Cermat, Tapi Terkendala Sistem
Adies tidak hanya menawarkan kursi, tapi juga menyampaikan pandangan pribadi terhadap karakter Arteria.
Ia memuji Arteria sebagai politisi yang memiliki kemampuan berpikir cepat, kritis, dan teliti.
Menurutnya, kekalahan Arteria pada Pemilu 2024 bukan karena kurangnya kecerdasan, melainkan adanya dinamika internal di PDIP yang menghambat kiprah Arteria.
“Ia sahabat saya yang selalu berpikir cerdas, cepat, dan penuh perhitungan. Kekalahan kemarin itu bukan soal kurang cerdas, tapi karena sistem internal partainya,” jelas Adies dengan nada empati.
Komentar ini mengarah pada dugaan bahwa Arteria Dahlan kehilangan dukungan karena faktor struktural partai lama, bukan karena kapabilitas pribadi.
Hal ini memperkuat narasi bahwa Partai Golkar melihat potensi besar dalam diri Arteria untuk kembali bersinar.
Arteria Dahlan dan Dinamika Politik Nasional
Arteria Dahlan bukanlah semata persoalan tawaran partai. Ia menjadi cermin dari betapa kompleksnya permainan politik internal dalam partai besar di Indonesia.
Sosok Arteria yang dikenal vokal dan tak segan menyuarakan pendapatnya, kerap kali berada di posisi yang memicu perdebatan publik.
Peralihan dukungan dan peluang baru di Partai Golkar bisa jadi membuka jalan untuk membangun strategi politik yang lebih stabil menjelang Pemilu 2029.
Jika Arteria menerima tawaran tersebut, bukan tidak mungkin ia kembali ke panggung politik nasional dengan posisi yang jauh lebih strategis.***







