Sulutplus.news – Hingga kini, belum satupun pihak mengungkapkan apa penyebab kematian Aktris Pakistan Multitalenta, Humaira Asghar Ali.
Berdasarkan laporan Arab News, jasad Humaira Asghar Ali pertama kali ditemukan oleh polisi Gizri pada Selasa, 8 Juli 2025.
Penemuan ini setelah polisi mendapat laporan dari pemilik aparatemen, jika aktirs Pakistan tersebut telah menunggak dan tidak bisa lagi dihubungi selama berbulan-bulan.
Ketika polisi Gizri mendobrak pintu apartemen yang terkunci dari dalam, mereka mendapati jasad sang aktris dalam kondisi tidak bernyawa dan sudah membusuk.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Syed Asad Raza mengungkapkan, Humaira sudah meninggal jauh sebelum ditemukan.
Bahkan hasil digital dan forensik mengungkapkan bahwa aktris Pakistan itu sudah tak bernyawa sejak Oktober 2024.
“Panggilan terakhir dilakukan pada Oktober 2024, berdasarkan Catatan Detail Panggilan (CDR),” kata Syed Asad Raza.
Indikasi ini diperkuat dengan ditemukannya makanan kedaluwarsa dan wadah dapur yang berkarat.
Jejak Karier: Dari Teater ke Layar Lebar
Humaira memulai kariernya sebagai model pada 2013, namun kecintaannya terhadap seni membawanya ke panggung teater.
Ia aktif dalam produksi Ajoka Theatre dan Rafi Peer Workshop, dua institusi seni terkemuka di Pakistan yang dikenal mengusung isu sosial dan budaya.
Debut aktingnya di televisi dimulai pada 2015, di mana ia tampil sebagai pemeran pendukung dalam sejumlah serial populer seperti Laali, Sirat-e Mustaqeem, Benaam, dan Chal Dil Mere.
Meski bukan pemeran utama, kehadirannya di layar kaca cukup mencuri perhatian dan membuka jalan ke dunia film.
Pada tahun yang sama, ia membintangi film thriller Jalaibee, sebuah produksi bergaya neo-noir yang menampilkan kisah kriminal penuh intrik.
Film ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perfilman Pakistan karena penggunaan teknologi sinematografi modern dan gaya visual yang berani.
Enam tahun kemudian, Humaira kembali ke layar lebar lewat Love Vaccine (2021), memperkuat eksistensinya sebagai aktris yang tak hanya cantik, tetapi multitalenta.
Dedikasi pada Seni dan Pendidikan
Di luar dunia hiburan, Humaira dikenal sebagai seniman rupa yang aktif mengikuti workshop dan pameran lukisan.
Ia mengantongi gelar Sarjana dan Magister Seni Rupa dari National College of Arts, Lahore salah satu institusi seni paling bergengsi di Pakistan.
Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar master tambahan di bidang Seni dan Desain dari Punjab University.
Kecintaannya terhadap seni tidak hanya tercermin dalam karya, tetapi juga dalam komitmen akademiknya.
Ia kerap membagikan proses kreatifnya melalui media sosial dan terlibat dalam komunitas seni lokal.
Bagi banyak penggemar, Humaira adalah simbol perempuan Pakistan yang berani mengekspresikan diri melalui berbagai medium.
Jejak Kematian Humaira Asghar Ali
Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau upaya masuk paksa, kematian Humaira menyisakan banyak pertanyaan.
Apartemennya terkunci rapat, termasuk pintu balkon, dan tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain.
Beberapa laporan menyebut bahwa listrik di unitnya telah diputus sejak akhir 2024 karena tunggakan tagihan.
Kondisi jasad yang membusuk parah membuat proses identifikasi dan otopsi menjadi rumit.
Dokter forensik Summaiya Syed menyatakan bahwa tahap dekomposisi menunjukkan kematian terjadi sekitar sembilan bulan sebelum ditemukan.
Sayangnya, keluarga Humaira dilaporkan enggan mengambil jenazahnya, hingga akhirnya iparnya datang dari Lahore untuk mengurus pemakaman.***

