KOTAMOBAGU, SULUTPLUS – Sebanyak 20 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari Kecamatan Kotamobagu Barat mengikuti pelatihan intensif yang digelar oleh Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polres Kotamobagu.
Kegiatan bertujuan memperkuat kapasitas Satkamling dalam menjaga keamanan lingkungan secara mandiri dan profesional, digelar di Aula Kecamatan Kotamobagu Barat, Kamis, 28 Agustus 2025.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Sat Binmas Polres Kotamobagu, AKP Edy Haryanto, SE, MM, yang menegaskan pentingnya kesiapsiagaan Linmas dalam menghadapi tantangan keamanan lokal.
“Kami ingin Linmas memiliki bekal yang cukup, baik secara teknis maupun mental, agar mampu menjalankan tugas dengan percaya diri dan tanggung jawab,” ujar Edy dalam sambutannya.
Pelatihan ini tidak hanya melibatkan Sat Binmas, tetapi juga menggandeng Kodim 1303 Bolmong untuk materi baris-berbaris (PBB) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotamobagu untuk pemahaman tugas pokok Linmas.
Kolaborasi lintas instansi ini memperkuat pendekatan terpadu dalam pembinaan Linmas.
Menurut data dari Polres Kotamobagu, jumlah Linmas aktif di wilayah hukum tersebut mencapai lebih dari 150 personil.
Namun, belum semua mendapatkan pelatihan rutin. Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Linmas secara bertahap.
AKP Edy juga mendorong para peserta untuk mengikuti lomba Satkamling tingkat daerah dan provinsi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
“Kami ingin mereka tidak hanya siap di lapangan, tapi juga bangga dengan peran yang mereka emban,” tambahnya.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan keamanan berbasis komunitas, Linmas menjadi ujung tombak dalam menjaga ketertiban di lingkungan perumahan dan desa.
Di Kotamobagu, beberapa kasus gangguan ketertiban ringan seperti perkelahian remaja dan pencurian kecil masih menjadi tantangan.
Pelatihan ini diharapkan mampu menekan angka tersebut melalui pendekatan preventif.
Wawancara dengan salah satu peserta, Budi (45), Linmas dari Kelurahan Mongkonai, mengungkapkan antusiasmenya.
“Kami jarang dapat pelatihan seperti ini. Sekarang kami lebih paham cara bertindak jika ada gangguan di lingkungan,” ujarnya. (*)





