Kotamobagu – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan pasca ketegangan yang melibatkan siswa SMA Negeri 1 Kotamobagu dan SMK Cokroaminoto, aparat dari Satuan Samapta Polres Kotamobagu kembali turun tangan.
Mereka melakukan pengamanan strategis di area sekitar sekolah guna mencegah potensi aksi balasan yang dapat mengganggu suasana kondusif pendidikan, Rabu, 30 Juli 2025.
Langkah ini muncul sebagai respons aktif terhadap kekhawatiran masyarakat yang mulai meningkat setelah insiden antar pelajar pada Selasa, 29 Juli 2025.
Kepolisian tidak menunggu lama untuk bertindak dengan menempatkan personel di titik-titik rawan, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah.
Langkah Taktis Polres untuk Stabilitas Pelajar
AKP Pouldy Batman Sihotang SH, selaku Kepala Satuan Samapta, memimpin langsung penjagaan tersebut bersama beberapa anggota satuan.
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata komitmen Polres Kotamobagu dalam menjaga ketertiban di lingkungan pendidikan yang mulai terusik.
“Prioritas kami adalah memastikan tidak ada ruang bagi aksi kekerasan antarpelajar. Kehadiran kami di sini adalah bentuk perlindungan bagi siswa dan guru, serta wujud tanggung jawab kami untuk menciptakan iklim belajar yang sehat,” tegas AKP Pouldy di lokasi penjagaan.
Pendekatan Persuasif dan Kolaboratif Antar Instansi
Tidak hanya menjaga secara fisik, Polres Kotamobagu juga mengambil jalur komunikasi aktif dengan pihak sekolah.
Upaya dialog dan pendekatan secara persuasif dilakukan untuk meredakan ketegangan dan menghindari tindakan yang bersifat reaktif dari para siswa.
Sinergi antara aparat dan institusi pendidikan menjadi fondasi utama dalam meredam potensi konflik.
Dengan membangun pemahaman bersama bahwa pendidikan harus berjalan dalam suasana aman dan damai, pihak kepolisian berharap dapat membentuk iklim belajar yang jauh dari provokasi.
Imbauan untuk Pelajar dan Orang Tua: Waspada dan Bijak Bermedia
Melalui pernyataan resmi, Polres mengimbau para siswa agar tidak terjebak dalam siklus kekerasan.
Siswa diminta untuk menjunjung tinggi nilai dialog dan penyelesaian konflik secara dewasa, daripada ikut-ikutan dalam aksi balasan yang bisa menghancurkan masa depan.
Di sisi lain, orang tua juga diingatkan agar lebih aktif membimbing anak-anak mereka di luar sekolah.
Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter serta mengarahkan anak agar tidak mudah terpancing oleh isu atau provokasi yang beredar, terutama di media sosial yang rawan disalahgunakan.
Pendidikan Aman, Masa Depan Terjamin
Langkah Polres Kotamobagu ini diharapkan menjadi contoh bahwa keamanan sekolah bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan tugas kolektif antara aparat, sekolah, orang tua, dan para siswa sendiri.
Dengan lingkungan belajar yang aman, setiap siswa memiliki peluang yang lebih baik untuk tumbuh dan berprestasi.(*)





