Pendidikan

Termasuk Sulut, Berikut Tiga Kado Presiden Prabowo untuk Guru di HUT RI Ke-80

×

Termasuk Sulut, Berikut Tiga Kado Presiden Prabowo untuk Guru di HUT RI Ke-80

Sebarkan artikel ini
Fokus baru pemerintahan: Presiden Prabowo Subianto merombak program prioritas dalam RKP 2025. Terlihat dari Perpres 79 Tahun 2025, pemerintah kini secara tegas menaikkan gaji pejabat negara dan menargetkan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).
Fokus baru pemerintahan: Presiden Prabowo Subianto merombak program prioritas dalam RKP 2025. Terlihat dari Perpres 79 Tahun 2025, pemerintah kini secara tegas menaikkan gaji pejabat negara dan menargetkan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).

SULUT PLUS – Di momen HUT RI ke-80, Presiden Prabowo memberikan tiga kado spesial untuk guru di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Utara (Sulut).

Pemberian ini sebagai ucapan terima kasih kepada para guru yang telah berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Jadi, para guru di Sulut jangan sampai melewatkan kado diberikan Presiden ini. Apalagi ini pertama kalinya tiga kado diberikan langsung kepada para guru.

Spesialnya, kado ini tak hanya berlaku untuk guru berstatus PNS atau PPPK, tapi honorer juga kecipratan.

Lalu, apa saja tiga kado tersebut, berikut ulasannya dilansir dari halaman kemendikdasmen.go.id

Seperti diketahui, saat ini ada sekitar 74.200 jumlah guru yang ada di Sulut. Total tersebut terdiri dari PNS, PPPK, dan honorer berdasarkan data kemendikdasmen per 10 Agustus 2025.

Jumlah Guru di Sulut Per 10 Agustus 2025
Jumlah Guru di Sulut Per 10 Agustus 2025. Sumber: kemendikdasmen.go.id

Para guru tersebut mengajar di 6.697 sekolah yang tersebar di seluruh wilayah di Sulut, mulai dari TK sederajat hingga SMA sederajat.

Jumlah Sekolah di Sulut
Jumlah Sekolah di Sulut. Sumber: kemendikdasmen.go.id

Nah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Presiden Prabowo meluncurkan tiga program unggulan sebagai bentuk penghargaan terhadap peran vital para guru.

Baca Juga:  Tim Pantera Polres Kotamobagu Gagalkan Aksi Kabur Siswa SMK Lewat Pagar Sekolah

Ketiga program dikenal sebagai “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru,” Jadi ini bukan sekadar seremoni, melainkan strategi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik di seluruh Indonesia.

“Dengan kado ini, kami berharap para guru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi, sehingga kualitas pembelajaran di sekolah semakin baik,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti dalam acara “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru” di Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Kado Pertama: Insentif Guru Honorer: 

Salah satu program utama adalah pemberian insentif kepada 341.248 guru non-ASN yang selama ini mengabdi tanpa status pegawai negeri.

Setiap guru akan menerima bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama tujuh bulan, dengan total Rp2,1 juta yang langsung ditransfer ke rekening masing-masing.

Langkah ini bukan hanya soal nominal, tetapi bentuk nyata pengakuan terhadap kontribusi guru honorer dalam membentuk generasi bangsa.

Baca Juga:  Diangkat jadi Dosen Tetap UPI, Ustaz Adi Hidayat Beri Pesan Menyentuh

Pemerintah berharap insentif ini menjadi pemicu semangat untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga para guru dapat memperoleh sertifikasi dan tunjangan profesi di masa depan.

Kado Kedua: BSU untuk Guru PAUD Non Formal

Program kedua menyasar 253.407 pendidik PAUD nonformal yang selama ini menjadi fondasi awal pembentukan karakter anak. Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300.000 per bulan selama dua bulan diberikan langsung ke rekening guru.

BSU ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi simbol kehadiran negara dalam mendukung pendidikan usia dini yang sering kali luput dari perhatian. Dengan adanya bantuan ini, para guru PAUD diharapkan dapat terus menjalankan tugas mulia mereka dengan lebih tenang dan fokus.

Kado Ketiga: Afirmasi Kualifikasi Akademik untuk Guru

Program ketiga adalah bantuan afirmasi kualifikasi akademik bagi 12.500 guru yang belum memiliki gelar S-1 atau D-4.

Melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), para guru dapat melanjutkan pendidikan di 112 perguruan tinggi mitra dengan dukungan dana sebesar Rp37,5 miliar.

Baca Juga:  Penetapan 11.450 Hektare WPR di Sulut: Langkah Strategis atau Tantangan Baru?

Langkah ini merupakan investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dengan guru yang memiliki kualifikasi akademik yang lebih tinggi, proses pembelajaran di kelas akan semakin bermutu dan relevan dengan tantangan zaman.

Namun demikian, Kemendikdasmen memberlakukan syarat untuk mendapat tiga program bantuan tersebut, yaitu harus tercatat dalam sistem Dapodik dan datanya harus padan dengan Dukcapil.

Sedangkan untuk guru belum masuk dapodik, diminta segera memperbarui data melalui sekolah dan diverifikasi oleh pemerintah daerah.

“Harapan kami dengan adanya batuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan, kualifikasi, dan kompetensi para guru, terutama yang selama ini belum terjangkau skema formal seperti sertifikasi dapat,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti.

Jangan lupa cek status Dapodik Anda sekarang dan pastikan data sudah padan agar tidak ketinggalan bantuan

Jika tertarik dengan informasi seputar bantuan, atau gaji guru, simak halaman Nasional, Pendidikan, dan Humaniora di Sulutplus.news.(*)