SulutPlus.news – Mendengar kabar mobil terbakar di jalan, sebagian besar dari kita langsung berpikir, “pasti korsleting listrik.”
Padahal, realitasnya jauh lebih kompleks. Banyak kebakaran mobil dipicu oleh hal-hal sepele yang sering kita abaikan, bahkan tanpa kita sadari.
Kebakaran mobil tidak selalu disebabkan oleh masalah besar, melainkan dari kombinasi kelalaian dan kurangnya perawatan.
Yuk, kita telusuri lima penyebab kebakaran mobil yang sering luput dari perhatian.
1. Modifikasi Kelistrikan yang Tidak Sesuai Standar
Ini adalah salah satu pemicu paling umum. Bukan korsleting bawaan pabrik, melainkan dari hasil modifikasi yang tidak profesional.
Pemasangan head unit audio, lampu variasi, klakson, atau komponen listrik tambahan lainnya tanpa perhitungan yang matang bisa sangat berbahaya.
Kabel yang tidak terisolasi dengan baik, penggunaan sekring yang tidak sesuai, atau sambungan yang kendor bisa memicu percikan api.
Ketika percikan api ini menyentuh material yang mudah terbakar, seperti karpet atau jok, bencana pun tak terhindarkan.
Selalu pastikan modifikasi kelistrikan dilakukan oleh teknisi ahli yang memahami standar keamanan.
2. Kebocoran Cairan dari Mesin
Mobil memiliki banyak cairan yang sangat mudah terbakar: bensin, oli mesin, minyak rem, atau cairan transmisi.
Kebocoran kecil pada selang atau seal yang rapuh bisa membuat cairan ini menetes ke komponen mesin yang sangat panas.
Sebagai contoh, tetesan oli yang jatuh ke knalpot yang bersuhu ratusan derajat Celsius bisa langsung menyulut api.
Hal ini sering terjadi tanpa disadari, terutama jika kebocoran terjadi di area yang sulit terlihat.
Selalu periksa apakah ada noda atau tetesan cairan di bawah mobil Anda saat parkir.
3. Mesin yang Terlalu Panas (Overheat)
Mesin yang overheat adalah tanda bahaya serius yang sering diabaikan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh radiator bocor, kipas pendingin yang tidak berfungsi, atau kurangnya cairan pendingin.
Ketika mesin terlalu panas, beberapa komponen bisa mencapai suhu kritis dan memicu api.
Selain itu, panas yang berlebihan bisa membuat selang dan kabel di sekitarnya meleleh, meningkatkan risiko kebocoran cairan atau korsleting.
Jangan pernah sepelekan indikator suhu yang naik di dashboard Anda. Segera menepi dan matikan mesin untuk mencegah hal buruk terjadi.
4. Masalah pada Knalpot (Catalytic Converter)
Sistem knalpot, terutama catalytic converter, berfungsi untuk mengubah gas buang berbahaya menjadi zat yang lebih aman.
Dalam kondisi normal, suhunya bisa mencapai 600 derajat Celsius. Namun, jika ada masalah pada sistem pembakaran mesin, misalnya busi bermasalah atau injektor kotor, bahan bakar yang tidak terbakar sempurna bisa masuk ke catalytic converter.
Akibatnya, alat ini akan bekerja ekstra keras, membuat suhunya melonjak hingga lebih dari 1000 derajat Celsius. Panas ekstrem ini bisa membakar apa pun yang berada di bawah mobil, termasuk rumput kering atau material insulasi.
5. Barang Mudah Terbakar di Kabin
Ini mungkin penyebab yang paling sering diremehkan. Benda-benda seperti korek api, botol parfum, hand sanitizer berbasis alkohol, atau power bank sangat berbahaya jika ditinggalkan di dalam mobil yang terparkir di bawah sinar matahari.
Suhu di dalam kabin bisa melonjak drastis hingga 70 derajat Celsius. Kondisi panas ini bisa membuat korek api meledak, botol parfum pecah, atau hand sanitizer mengeluarkan uap yang mudah terbakar, menyulut api pada jok atau karpet mobil.
Selalu pastikan Anda tidak meninggalkan barang-barang ini di dalam mobil.
Kebakaran mobil memang menakutkan, tetapi banyak dari penyebabnya dapat dicegah dengan perawatan rutin yang tepat dan kewaspadaan.
Perhatikan setiap tanda-tanda kecil yang tidak biasa pada mobil Anda dan jangan pernah menunda perbaikan.
Prioritaskan keselamatan, karena itu adalah investasi terbaik untuk diri sendiri dan kendaraan Anda. (*)