Sulutplus.news – Kegagalan Timnas Putri Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 menjadi pukulan telak bagi sepak bola nasional.
Kekalahan 1-2 dari Taiwan dalam laga terakhir Grup D di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu, 5 Juli 2025, menutup peluang Garuda Pertiwi untuk tampil di ajang bergengsi tersebut.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap pelatih kepala, Satoru Mochizuki, akan segera dilakukan.
“Kontraknya sampai Desember tahun ini. Pasti kita review,” ujarnya kepada media usai pertandingan.
Walau gagal, Erick tetap memberikan penghargaan atas perjuangan para pemain.
Ia menilai bahwa tim ini masih dalam tahap pembentukan dan membutuhkan waktu untuk berkembang.
“Kami baru membentuk tim beberapa bulan. Pemain-pemain hari ini bermain maksimal, meski harus kalah 1-2,” katanya.
Erick mengungkapkan bahwa tim akan dibagi menjadi dua skuad: satu untuk kelompok usia U-20 dan satu lagi untuk tim senior.
Namun, keterbatasan jumlah pemain menjadi tantangan tersendiri. “Kalau dibagi dua, kebayang (tantangannya),” ucapnya.
Seperti diketahui, laga menghadapi Taiwan merupakan penentu nasib Indonesia di babak kualifikasi.
Sayangnya, Timnas Putri harus mengakui kekalahan dengan skor 1-2, walau sempat menyamakan kedudukan melalui gol Helsya Maeisyaroh.
Hasil ini menempatkan Indonesia di posisi ketiga klasemen akhir dengan tiga poin dari tiga pertandingan terpaut jauh dari Taiwan yang menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan.
Masa Depan Mochizuki di Ujung Tanduk
Di awal kepelatihannya, Satoru Mochizuki sempat membawa Timnas Indonesia Putri menjuarai Piala AFF Wanita 2024.
Hanya saja, penampilan apik tersebut tidak konsisten. Bahkan, strategi dan pemiluhan pemain yang dilakukan Mochizuki kerap menuai kritikan dari pecinta sepak bola Indonesia.
Beberapa pengamat menilai bahwa pendekatan taktis Mochizuki kurang adaptif terhadap dinamika permainan lawan, terutama saat menghadapi tim-tim dengan peringkat FIFA lebih tinggi seperti Taiwan.***






