Sulutplus.news – Timnas Indonesia dipastikan masuk ke dalam kelompok unggulan ketiga (Pot 3) pada tahap pengundian putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Asia.
Penempatan ini menandai langkah krusial skuad Garuda dalam perjuangan menuju panggung sepak bola dunia.
Pembagian Pot Berdasarkan Ranking FIFA
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah merilis pembagian pot berdasarkan peringkat FIFA terbaru yang diumumkan pada 13 Juni 2025.
Indonesia, dengan posisi ke-118 dunia, menjadi satu-satunya tim di luar 100 besar yang lolos ke babak ini.
Berikut pembagian pot lengkap:
Pot Negara Peringkat FIFA
Pot 1: Qatar (53), Arab Saudi (58)
Pot 2: Irak (59), Uni Emirat Arab (66)
Pot 3: Oman (79), Indonesia (118)
AFC menegaskan bahwa Qatar dan Arab Saudi, sebagai tuan rumah, akan ditempatkan di grup yang berbeda saat pengundian berlangsung di Kuala Lumpur pada 17 Juli 2025.
“Peserta akan dikelompokkan ke dalam tiga pot, sementara Qatar dan Arab Saudi yang bertindak sebagai tuan rumah dipastikan tidak akan berada dalam satu grup saat proses pengundian berlangsung,” tulis AFC dalam pernyataan resminya.
Format Kompetisi dan Jadwal Pertandingan
Tahap keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dijadwalkan berlangsung pada 8, 11, dan 14 Oktober 2025, dengan seluruh pertandingan terpusat di Qatar dan Arab Saudi.
Enam negara peserta akan dibagi ke dalam dua grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim, dan setiap tim akan saling berhadapan satu kali dalam format kompetisi round-robin.
Hanya juara grup yang akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Sementara dua tim runner-up akan bertanding dalam dua leg pada 13 dan 18 November 2025 untuk memperebutkan satu tiket ke babak playoff antarkonfederasi.
Tantangan Berat di Depan Mata
Masuknya Indonesia ke dalam Pot 3 membuka kemungkinan besar untuk bertemu dengan tim-tim kuat yang berasal dari Pot 1 dan Pot 2 dalam fase grup.
Dalam skenario terberat, skuad asuhan Patrick Kluivert bisa tergabung dalam grup bersama Qatar dan Irak, dua tim dengan reputasi dan kualitas tinggi di Asia.
Qatar, juara bertahan Piala Asia 2023, dikenal memiliki infrastruktur kelas dunia dan skuad berpengalaman.
Meski sempat mengalami fase penurunan performa, Arab Saudi tetap dikenal sebagai kekuatan klasik di kawasan Asia, terlebih setelah mencatat kemenangan bersejarah atas Argentina dalam ajang Piala Dunia 2022.
Irak dan Uni Emirat Arab juga bukan lawan mudah. Timnas Indonesia pernah menelan kekalahan signifikan saat menghadapi Irak di fase sebelumnya, mengindikasikan masih adanya perbedaan level permainan yang perlu diatasi untuk bersaing lebih kompetitif.
Strategi dan Harapan Timnas
Meski bukan unggulan, peluang Indonesia tetap terbuka. Dengan strategi yang matang, disiplin tinggi, dan semangat juang yang tak kenal lelah, skuad Garuda bisa mencuri poin penting dari laga-laga krusial.
Pelatih Patrick Kluivert menyatakan, “Kami tahu tantangan yang ada, tapi kami juga tahu potensi yang dimiliki tim ini. Kami akan berjuang untuk menciptakan sejarah baru bagi Indonesia.”
Generasi muda seperti Marselino Ferdinan dan Jay Idzes menjadi tumpuan harapan. Kombinasi talenta muda dan pengalaman dari putaran sebelumnya menjadi modal penting untuk menghadapi tekanan di babak ini.
Impian ke Panggung Dunia
Jika berhasil lolos, Indonesia akan mencatat sejarah tampil di Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah edisi perdana pada 1938 sebagai Hindia Belanda.
Meskipun jalan menuju Piala Dunia 2026 tidak mudah, semangat untuk mencetak prestasi tetap menyala.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan dalam konferensi pers pekan lalu bahwa keikutsertaan Timnas Indonesia bukan sekadar partisipasi, melainkan untuk menunjukkan daya saing yang nyata di level internasional.
“Kami tidak datang hanya untuk berpartisipasi,” tegas Erick.
