Sulutplus.news – Insiden jatuhnya pesawat Air India Penerbangan 171 yang menelan korban jiwa sebanyak 260 orang menjadi sorotan dunia.
Tragedi yang terjadi pada 12 Juni 2025 lalu itu, memicu banyak spekulasi dan pemberitaan media, yang dinilai terlalu dini oleh sejumlah pihak investigasi.
Jennifer Homendy, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya asumsi yang beredar.
Melalui unggahan di media sosial X pada 18 Juli, ia menegaskan bahwa laporan media tentang dugaan tindakan kapten memindahkan sakelar aliran bahan bakar terlalu spekulatif dan belum terbukti.
Temuan Awal dan Spekulasi
Menurut ringkasan awal AAIB, dua sakelar bahan bakar pada pesawat ditemukan dalam posisi “cutoff” sesaat setelah lepas landas.
Hal ini menyebabkan terhentinya aliran bahan bakar menuju mesin. Meski sakelar dikembalikan ke posisi normal dalam waktu 10 detik, efek fatal sudah tak dapat dihindari.
Hal yang menjadi perhatian adalah cuplikan audio dari kokpit yang menunjukkan pertukaran kata antara kopilot Clive Kunder dan kapten Sumeet Sabharwal.
Saat Kunder menanyakan alasan pemindahan sakelar, Sabharwal menyangkal telah melakukannya.
Sumber Masalah Masih Diperiksa
Fokus utama investigasi kini mengarah pada penyebab perpindahan sakelar: apakah murni kesalahan manusia, tindakan tak disengaja, atau ada kendala teknis yang belum teridentifikasi.
Kemungkinan ini tengah ditelusuri melalui audit sistem dan wawancara mendalam dengan semua pihak terlibat.
Otoritas penerbangan India sudah mengambil tindakan pencegahan dengan memerintahkan inspeksi menyeluruh terhadap sakelar bahan bakar di semua pesawat Boeing 737 dan 787 yang beroperasi di wilayahnya.
Langkah ini diambil untuk menutup celah kemungkinan kerusakan perangkat di armada lain.
Tidak Ada Bukti Cacat Desain
Sampai saat ini, belum ada indikasi adanya cacat produksi atau kesalahan desain baik pada pesawat buatan Boeing maupun mesin dari GE Aerospace.
Hal ini memperkuat hipotesis bahwa faktor manusia mungkin berperan penting dalam insiden tersebut, meskipun masih terlalu dini untuk menyimpulkan.
Keselamatan dan Etika Investigasi
Dari sudut pandang keamanan penerbangan, kasus Air India 171 mencerminkan pentingnya ketelitian dalam menilai setiap detail.
Keselamatan bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal protokol, pelatihan awak, dan budaya kerja yang disiplin.
Etika investigasi juga menjadi sorotan.
Menyebarluaskan asumsi sebelum ada konfirmasi resmi bisa mengganggu proses pencarian fakta dan menciptakan tekanan psikologis bagi keluarga korban dan tim penyelidik.***