Manado, SulutPlus.news – Sebuah temuan mengejutkan dari para peneliti di Universitas de la República, Uruguay, mengungkap potensi bahaya yang selama ini tak terpikirkan: kabel HDMI.
Berkat kecerdasan buatan (AI), kabel yang biasa kita gunakan untuk menghubungkan layar kini bisa jadi alat spionase digital yang sangat canggih.
Penelitian mutakhir yang dipimpin oleh Santiago Fernández dan timnya ini menemukan bahwa sinyal elektromagnetik yang dipancarkan oleh kabel HDMI bisa ditangkap dan diterjemahkan kembali menjadi tampilan layar komputer.
Jika sebelumnya fenomena ini—dikenal sebagai Tempest—hanya bisa dilakukan dengan perangkat mahal dan rumit, kini AI membuatnya jauh lebih berbahaya.
Dengan menggunakan metode deep learning, para peneliti berhasil melatih sebuah sistem AI untuk “membaca” sinyal-sinyal tersebut.
Sinyal yang sebelumnya tak bermakna berhasil diubah menjadi teks dan gambar visual di layar, bahkan dari jarak jauh.
Meskipun masih ada tingkat kesalahan sekitar 30%, kemampuan ini sudah cukup untuk mencuri data sensitif.
Studi yang dipublikasikan pada September 2025 ini menarik perhatian dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Di tengah ketergantungan kita pada perangkat digital, celah keamanan ini menjadi ancaman nyata bagi sektor pemerintahan, bisnis, bahkan data pribadi.
Menurut Yudi, seorang pakar keamanan siber dari Teknologi.id, modus ini bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk mencuri data tanpa menyentuh perangkat korban sama sekali.
“Bayangkan peretas bisa mengintip layar komputer Anda dari luar ruangan. Ini sangat berisiko, terutama di lingkungan kantor atau instansi pemerintah yang sering menggunakan proyektor dan layar besar,” jelasnya.
Bagaimana Cara Kerja Serangan Ini?
Sinyal elektromagnetik dari kabel HDMI ditangkap oleh sebuah perangkat khusus. Sinyal ini kemudian dianalisis oleh AI yang telah dilatih dengan data sinyal asli.
AI akan memetakan sinyal tersebut menjadi visual layar yang bisa dibaca. Metode ini secara efektif membuka jendela visual bagi peretas untuk melihat apa pun yang ditampilkan di layar korban.
Langkah-langkah Pencegahan yang Disarankan
Meskipun ancaman ini terdengar canggih, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri:
Gunakan Kabel Berpelindung: Pilih kabel HDMI yang dilengkapi pelindung (shielding) untuk meminimalkan pancaran sinyal elektromagnetik.
Jaga Jarak: Posisikan monitor atau perangkat Anda jauh dari jendela atau area terbuka yang rentan diakses dari luar.
Tingkatkan Keamanan Fisik: Terapkan teknik penyaringan sinyal dan penghalang fisik tambahan, seperti penggunaan ruangan kedap sinyal.
Di Sulawesi Utara, penggunaan perangkat HDMI sangat umum di berbagai instansi, mulai dari kantor pemerintahan hingga studio media.
“Ancaman ini tidak bisa dianggap remeh. Edukasi keamanan digital harus ditingkatkan, terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan yang rawan penyadapan,” kata Rendy, pengamat teknologi dari Manado Tech Forum.
“Fenomena Tempest sebenarnya bukan hal baru, tapi integrasi dengan AI membuatnya menjadi ancaman yang jauh lebih serius. Pemerintah dan perusahaan perlu segera melakukan audit perangkat digital mereka untuk mengantisipasi potensi kerugian besar,” tambahnya.





