Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example floating
Berita Nasional

GPN dan QRIS Jalan Menuju Kedaulatan Ekonomi Indonesia

42
×

GPN dan QRIS Jalan Menuju Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini

SulutPlus.News – Di balik peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional( GPN) serta Quick Response Code Indonesian Standard( QRIS), terdapat lebih dari semata- mata kemudahan bertransaksi.

Bagi pengamat ekonomi politik Iwan Nurdin, itu merupakan langkah strategis mengarah kedaulatan ekonomi Indonesia, sekalian sinyal kokoh kalau negara ini mau mengambil alih kendali atas arus duit, informasi, serta masa depan sistem keuangannya sendiri.

Example 300x600

Saat sebelum Desember 2017( dikala GPN diluncurkan) serta April 2019( dikala QRIS diperkenalkan), tiap kali warga Indonesia menggesek kartu Visa ataupun Mastercard, informasi serta bayaran transaksi langsung mengalir ke luar negara. Apalagi buat belanja di toko orang sebelah, sistem keuangan kita wajib” izin dahulu ke Amerika.”

“ Visa serta Mastercard memotong dekat 1 persen dari tiap transaksi. Dalam skala nasional dengan jutaan transaksi per hari, kemampuan kerugian negeri menggapai miliaran dolar AS per tahun. Yang lebih mengkhawatirkan: mereka pula memahami informasi konsumen Indonesia, ketahui apa yang kita beli, kapan, di mana, serta seberapa kerap,” ucap Iwan.

Iwan menerangkan, GPN menyatukan sistem antarbank nasional, membuat kartu debit lokal dapat digunakan lintas jaringan dalam negeri. Sedangkan QRIS menyederhanakan pembayaran digital melalui satu QR Code buat seluruh platform—OVO, DANA, Gopay, ShopeePay, serta yang lain.

“ QRIS bukan hanya efektif, tetapi pula murah( hampir tanpa bayaran buat UMKM), gampang digunakan, serta sangat relevan dengan style hidup digital. Tidak heran, pandemi COVID- 19 memesatkan adopsi QRIS, sebab warga menjauhi duit tunai demi alibi higienitas,” paparnya.

Lanjut Iwan, saat ini, QRIS jadi pionir konektivitas pembayaran digital lintas negeri ASEAN. Wisatawan Thailand dapat bayar makan di Bali dengan dompet digital lokalnya. WNI dapat ngopi di Kuala Lumpur cuma dengan scan QRIS.

Baca Juga:  Mundur dari Kepala PCO, Segini Gaji dan Tunjangan Hasan Nasbi

ASEAN Pay—konsep pembayaran regional leluasa dominasi asing—sedang berkembang. Malaysia, Singapore, Filipina, sampai Thailand turut membangun sistem seragam.

“ Dengan hadirnya sistem dalam negeri semacam GPN serta QRIS, dominasi Visa serta Mastercard mulai terkikis. Negara- negara besar semacam Indonesia, India, serta Brasil lagi mengarah kemandirian finansial. Sehingga para raksasa teknologi semacam Google Pay, Apple Pay, Amazon Pay, serta PayPal, yang tergantung pada jaringan Visa- Mastercard, merasa terancam,” ucapnya.

Dia pula mengatakan, berbeda dengan sistem global yang kompetitif, QRIS malah menyatukan pemain lokal. OVO, Gopay, Dana, Shopee pay, serta LinkAja saat ini dapat silih terkoneksi. UMKM juga gampang masuk ekosistem digital tanpa butuh tergantung pada pihak asing.“ Bayaran transaksi turun, akses bertambah, serta yang terutama: informasi senantiasa di tangan sendiri,” ucapnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *