SPNews, Sulut – Sektor pertanian penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Utara (Sulut).
Pernyataan ini disampaikan Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara, Magdalena Wullur, Jumat, 9 Mei 2025.
“Pertanian merupakan penyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terbesar,” kata Magdalena.
Untuk itu, kata Magdalena, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut menetapkan sektor pertanian prioritas utama dalam target perancangan peningkatan ekonomi seratus hari ke depan.
“Keputusan ini didasarkan pada peran vital pertanian sebagai penyumbang terbesar bagi perekonomian daerah,” ujar Magdalena.
Magdalena juga menyampaikan dalam pengelolaannya, untuk meningkatkan value addict dalam sebuah produk juga harus dipikirkan.
“Seperti saat ini tanam nilam banyak-banyak, tapi apakah nilam tersebut akan bisa berkelanjutan? Apakah sudah sesuai dengan visi Gubernur, yakni Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Kalau kita hanya memikirkan bagaimana mengeksploitasi sumber daya alam yang ada tanpa keberlanjutan itu artinya hanya berdampak sementara,” kata Magdalena.
Meskipun demikian, sektor-sektor lain seperti pariwisata, ketahanan pangan, pendidikan, dan pertambangan juga akan tetap menjadi perhatian dalam upaya peningkatan ekonomi secara menyeluruh.
Namun, dengan kontribusi dominan pertanian terhadap perekonomian daerah, langkah strategis di sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak yang paling besar dan cepat dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Sulut.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sulut sebagai salah satu parameter kekuatan ekonomi di Indonesia bagian timur.
Sementara itu, dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut pada 5 Mei 2025, PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 mencapai Rp47,30 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,58 triliun. ***
