Sulutplus.news – Ade Armando telah resmi menjabat Komisaris PLN Nusantara Power, ternyata punya sederet kontroversi .
Seperti diketahui, Ade Armando dikenal sebagai figur yang aktif menyuarakan opini politik melalui media sosial, terutama dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Namun, keberaniannya dalam menyampaikan pendapat juga membuatnya kerap bersinggungan dengan kelompok oposisi.
Sederet kontroversi Ade Armando
Salah satu insiden yang paling diingat publik adalah saat ia menjadi korban kekerasan dalam aksi demonstrasi menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden pada 2022.
Selain itu, pernyataannya yang menyinggung Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada terkait isu politik dinasti juga menuai kritik tajam.
Pernyataan tersebut dianggap menyulut polemik karena menyebut praktik politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menurutnya tidak mendapat sorotan setara dari para mahasiswa.
Transformasi Karier: Dari Akademisi ke Lingkaran BUMN
Ade Armando memiliki latar belakang panjang di dunia akademik dan media. Sebelum terjun ke politik, ia merupakan dosen tetap di Universitas Indonesia dan aktif sebagai pengamat komunikasi politik.
Kariernya kemudian beralih ke ranah politik praktis saat bergabung dengan PSI pada 2023, setelah sebelumnya menjadi sorotan dalam berbagai isu nasional.
Nah, dalam RUPS terbaru, PLN NP menetapkan susunan komisaris dan direksi baru yang mencerminkan kombinasi antara profesionalisme dan representasi politik. Salah satu terpilih menjadi komisarinya adalah Ade Armando.
Berikut adalah daftar lengkapnya:
Berikut struktur Komisaris dan Direksi PLN NP 2025
Dewan Komisaris:
Edi Srimulyanti: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suharyono: Komisaris
Ade Armando: Komisaris
M. Pradana Indraputra: Komisaris
Adam Muhammad: Komisaris
Muhammad Syafi’i: Komisaris
Jajaran Direksi:
Direktur Utama: Ruly Firmansyah
Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara: M. Irwansyah Putra
Direktur Keuangan dan Manajemen: Teguh Widhi Harsono
Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: TB Ari Wibawa Mukti
Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga: Dwi Hartono
Direktur Operasi Pembangkit Gas: Komang Parmita
Struktur ini menunjukkan upaya PLN NP dalam memperkuat tata kelola perusahaan melalui kombinasi keahlian teknis dan pemahaman terhadap dinamika sosial-politik nasional.***